Langsung ke konten utama

Andai saya ada di zaman itu... #malam menjelang kemerdekaan...

Saya menyambut hari kemerdekaan kali ini dengan sebuah cerita yg unik dan terasa lucu bagi saya.. hehe..
Malam menjelang peringatan hari kemerdekaan RI yg ke-69, tepatnya tgl 16 Agustus (ya iyalaah.. wkwkwk), salah satu teman saya di contact bbm mengupdate status yang menurut saya cukup unik..

“Jam segini Soekarno-Hatta diculik para pemuda dan disembunyikan di Rengasdengklok..” 19.54

Karena bagi saya itu unik, jadi saya langsung menanggapinya dan mengirim kan pesan personal kepada teman saya tersebut.. lalu terjadilah obrolan yang cukup “koplak” dan mengocok perut.. hahaha.. kami ngobrol layaknya kaum muda yang turut ambil bagian dalam persiapan pelaksanaan proklamasi.. hahaha..
Gak cukup hanya dengan salah satu teman saya ini, keusilan saya merambah kedua teman KTB saya yang manis-manis dan perkasa.. :P sebut saja, kak Octa dan Intha... hahaha.. kak Octa tak kalah semangatnya dengan memposisikan “dirinya sedang menemani ibu Fatmawati” menjahit bendera yang akan dikibarkan esok.. hahahaha...

Mungkin ini candaan yang kurang membangun (jadi parno dengan candaan.. efek sharing seorang kakak pada kami tadi siang :D )

Namun bagi saya pribadi, ini menolong saya untuk mengingat sejarah menjelang hari kemerdekaan Indonesia. Ini malah seolah-olah menjadi napak tilas buat saya (padahal belum pernah melaluinya sebelumnya :D ).. saya justru dapat membayangkan dan menduga (bukan praduga tak bersalah bak dalam sidang MK), betapa malam itu sangat menegangkan (mungkin ^_^).. ada yang berjaga-jaga, yang lain menyusun strategi, dan tentu banyak hal lagi yang dikerjakan dan dipersiapkan demi terwujudnya cita-cita untuk memperoleh kemerdekaan..

Hal lain yang terlintas dalam pikiran saya adalah, kira-kira saya akan melakukan apa pada saat itu? Respon dan reaksi saya kira-kira seperti apa yaa??

Andai saya ada pada zaman ituu....

Jujur saja, sampai saya menuliskan hal ini, saya tidak dapat ide tentang apa yang dapat saya lakukan pada saat itu .. hehe.. (ya iyalaah.. kan blm ada waktu itu :P ) ...

Setelah tersadar dari lamunan saya (ciee...) hal yang terpikirkan adalah.. dalam situasi genting saat itu, apakah ada orang yang berdoa?? Apakah ada orang yang memohon belas kasihan dan kemurahan dari Tuhan??

JAWABANNYA: saya juga gak tauu.... yang saya tahu, besok ada acara HDPN.. dan malam ini mulai puasa, hingga besok akan ada doa bersama..

So, sekarang saatnya untuk berdoa..

Daaan... harus terus bertekun dalam doa untuk bangsa dan negara ini.. kepada Tuhan kita harus memohonkan kemurahanNya bagi negara kita.. J

Andai saya ada pada zaman itu..

Mungkin tidak akan tahu berdoa juga..

Tapi karena saya ada di USIA 69 INDONESIA.. maka salah satu peran yang strategis dan dapat saya lakukan adalah bertekun dalam doa-doa pribadi saya untuk bangsa dan negara ini, sambil terus mengerjakan peran saya untuk pembangunan Indonesia...

Kamu juga, bisa mengambil peran.... !!!!

KJ 336 (1,4): Indonesia, Negaraku..
Indonesia negaraku, Tuhan yang memb’rikannya;
Ku serahkan di doaku pada Yang Mahaesa

Dirgahayu Indonesia, bangsa serta alamnya
Kini dan sepanjang masa, s’lalu Tuhan sertanya.


Digahayulah Bangsaku, aku mencintaimu... MERDEKAAAAAAA.....!!!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kok Masih Single?

Dari skala 0-10, seberapa greget  kamu dengan pertanyaan ini? (0 sangat tidak greget , 10 sangat amat greget ) :D sila dijawab sendiri .. ๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜… Photo by Alex Blฤƒjan on Unsplash Yup, pertanyaan ini merupakan salah satu pertanyaan yang umumnya bikin greget hingga greget bingizt,  dihindari, dan atau dikategorikan sebagai pertanyaan yang sensitif. Sebagian besar orang beranggapan bahwa status dalam berelasi merupakan ranah pribadi bagi mereka, sehingga tampak kurang sopan jika mencoba membahas hal tersebut. Karena itu, menanggapi pertanyaan ini juga muncul beragam respons yang menurut hemat saya, kadang kala bukan untuk menjawab pertanyaannya, tetapi lebih kepada “menghindar” a.k.a ngeles. Namun, tujuannya bisa dipahami juga sih, yaitu supaya tidak dibahas lebih lanjut, dan mungkin ada juga yang ingin memberikan “efek jerah” kepada orang-orang yang menanyakan hal tersebut. Well , apapun motif di balik respons yang diberikan, bukan itu yang ingin saya bahas. saya juga tidak sedang ingin men

Menggandeng Rasa Takut!

Photo by  Thought Catalog  on  Unsplash      Sejak pandemi Covid-19, saat semua orang diwajibkan untuk #dirumahaja (meskipun ada juga yang tidak bisa melakukannya karena situasi dan kondisi hidup yang tidak mudah), saya begitu terkesima menyaksikan banyak sekali teman yang menghasilkan konten kreatif dan menarik di lini massa, baik itu YouTube, Instagram, podcast, dll. Webinar dan pertemuan-pertemuan online juga bak jamur pohon sehabis musim hujan, lumayan banyak bermunculan :D Oh ya, awalnya saya juga berpikir, bagaimana saya bisa contribute something di masa-masa pandemi ini ya.. sebenarnya waktu itu ada beberapa ide yang muncul, tapi karena kuliah masih berjalan dan tugas kuliah lumayan banyak juga, akhirnya niat tinggallah niat :)      Terus, sekarang sedang jeda sebelum masuk semester baru ka.. niatnya gak dilaksanakan? Nah.. itu dia masalahnya.. tapi sekaligus menjadi hal yang ku syukuri. Kok bisa? Ok.. jadi sebagai seorang introvert (tapi gaul -- lebih ke ambivert sebenarnya), s

Jangan takut, percaya saja.. :D

Kisah seorang kepala rumah ibadat bernama Yairus.. dia datang kepada Yesus dan meminta Yesus untuk menyembukan anaknya yang sedang kritis (hampir mati).. Yesus menerima permintaan Yairus, dan mereka pun berangkat... tapi, di perjalanan, ada banyak halangan ternyata yang menyebabkan mereka tidak sampai dengan cepat di rumah Yairus.... PERTAMA.. dalam perjalanan ini, Yesus diikuti oleh orang banyak. orang banyak itu berbondong - bondong dan berdesak-desakan, dan yang pasti itu akan menghalangi jalan mereka untuk bisa cepat sampai di rumah Yairus.. KEDUA... dalam perjalanan itu, seorang perempuan yang mengalami sakit pendarahan selama 12 tahun, memberanikan diri menyentuh jubah Yesus dan berharap dapat sembuh dari penyakitnya itu.. dan ajaib benar bahwa dia sembuh seketika... :-D tapi ceritanya tidak berhenti di situ... Yesus yang dijamah jubahNYA, merasakan ada kuasa keluar dari diriNYA dan Yesus berhenti lalu melihat sekelilingnya untuk mencari orang yang menyentuh jubahNYA.. pere